Obat adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.
1. Jenis –jenis pemberian obat
adapun Cara pemberian obat didasarkan pada bentuk obat, efek yang diinginkan baik fisik maupun mental.
Diantaranya :
a. Oral
Pemberian
obat melalui mulut merupakan cara paling mudah dan paling sering
digunakan. Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan
efek yang lama.
b. Parenteral
Pemberian
obat melalui perenteral merupakan pemberian obat melalui jaringan
tubuh.pemberian obat parenteral, merupakan pilihan jika pemberian obat
dari mulut merupakan ktrak indikasi.
c. Topical
Obat
diberikan pada kulit atau mukosa. Obat-obat yang diberikan biasanya
memiliki efek lokal, obat dapat di oleskan pada areah yang diobati atau
medicated baths. Efek sistematik dapat timbul jika kulit klien tipis.
d. Inhalasi
Jalan nafas memberikan tempat yang luas untuk absorrsi obat, obat diinhalasi melalui mulut atau pun hidung.
B. Tujan Pemberian Obat
v Untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien.
v Obat topikal pada kulit memiliki efek yang lokal
v Efek samping yang terjadi minimal
v Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klien
C. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat
Adapun hal-hal yang dapat diperhatikan dalam pemberian obat, di antaranya
1. Tepat obat
Sebelum
mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus memperhatikan
kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni : ketika memindahkan obat dari
tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan
obat ke tempat penyimpanan.
2. Tepat dosis
Untuk
menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus
dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk
membelah tablet, dan lain-lain. Dengan demikian, penghitungan dosis
benar untuk diberikan ke pasien.
3. Tepat pasien
Obat
yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan.hal
ini dilakukan dengan mengidentifikasikan identitas kebenaran obat,
yaitu mencocokkan nama, nomor registrasi, alamat, dan program
pengobatan pada pasien.
4. Tepat jalur pemberian
Kesalahan
rute pada pemberian dapat menimbulkan efek sistenik yang fatal pada
pasien .untuk itu, cara pemberiannya adalah dengan melihat cara
pemberian/ jalur obat pada lebel yang dada sebelum memberikannya ke
pasien.
5. Tepat waktu
Pemberian
obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari
obat
D. Teknik-Teknik Pemberian Obat
Pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan melalui beberapa cara di antaranya:
a. Pemberian obat melalui oral
Pemberian
obat melalui mulut dapat dilakukan dengan tujuan mencegah ,
mengobati dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari
jenis obat .
Persiapan alat dan bahan :
· Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
· Obat dan tempatnya
· Air minum dalam tempatnya
Prosudur kerja
1 cuci tangan
2 jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan .
3 baca obat, dengan berperinsip tepat obat ,tepat pasien , tepat dosis, tepat waktu, dan tepat tempat.
4 Bantu untuk meminumkannya dengan cara
a) apabila
memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari botol, maka
tobat. Jangan sentuh obat dengan tangan . untuk obat berupa kapsul
jangan dilepaskan pembungkusnya.
b) kaji kesulitan menelan bila ada, jadikan tablet dalam bentuk bubuk dan campuran dengan minuman.
c) Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang membutuhkan pengkajian .
5 catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian . evaluasi respons terhadap obat denngan mencatat hasil pemberian obat
6 cuci tangan
b. Pemberian obat melalui jaringan intrakutan
Memberikan
atau memasukkan obat kedalam jaringan kulit dilakukan sebagai tes
reaksi alergi terhadap jenis obat yang akan digunakan . pemberian
obat melalui jaringan intrakutan ini dilakukan di bawah dermis atau
epidermis secara umum, dilakukan pada daaerah lengan , tangan bagian
venteral.
Persiapan alat dan bahan :
1 Daftar buku obat /catatan, jadwal pemberian obat.
2 Obat dalam tempatnya.
3 Spuit 1cc /spuit insulin
4 Kapas alkhol dalam tempatnya.
5 Cairan pelarut
6 Bak seteril dilapisi kas steril
7 Bengkok
8 Perlak dan alasanya
Prosedur kerja :
1 Cuci tangan
2 Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3 Bebaskan daerah yang akan disuntik.bila menggunakan baju lengan panjang, buka dan ke ataskan.
4 Pasang perlak di bawah bagian yang di suntik.
5 Ambil
obat untuk tes alergi ,kemudian larutkan / encerkan dengan akuades
(cairan pelarut). Selanjutnya , ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai 1 cc lalu siapkan pada bak injeksi atau seteril
6 Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang disuntik
7 Tegangkan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri.
8 Lakukan penusukan dengan lubang mennghadap ke atas yang sudutnya 15-20 terhadap permukaan kulit.
9 Semperotkan obat hingga terjadi gelembung
10 Tarik supit dan tidak boleh dilakukan massage
11 Cuci tangan
12 Catat reaksi pemberian , hasil pemberian obat / tes obat, tanggal, waktu, dan jenis obat
c. Pemberian obat melalui jaringan subkutan
Pemberian
obat melalui suntikan di bawah kulit dapat dilakukan pada daerah
lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar,
daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus(abdomen) . umumnya, pemberian
obat melalui jaringan subkutan ini dilakukan dalam program pemberian
insulin yang di gunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Terdapat
dua tipe larutan insulin yang diberikan , yaitu jernih dan
keruh.larutan jernih dimaksudkan sebagai insulin tipe reaksi cepat
(insulin reguler). Larutan yang keruh termasuk tipe lambat karena adanya
penambahan protein sehingga memperlambat absorpsi obat.
Persiapan alat dan bahan:
1. Daftar buku obat/ catatan, jadwal pemberian obat
2. Obat dalam tempatnya.
3. Spuit insulin.
4. Kapas alkohol dalam tempatnya
5. Cairan
6. Bak injeksi
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
Prosedur kerja:
1. cuci tangan.
2. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. bebaskan daerah yang akan disuntikkan atau bebaskan suntikan dari pakaian . apabila menggunakan baju , dibuka atau di ataskan .
4. ambil obat pada tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan . setelah itu, tempatkan pada bak injeksi.
5. Disinfeksikan dengan kapas alkohol.
6. Tegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan subkuntun).
7. Lakukan penusukan dengan jarum suntik menghadap ke atas , dengan sudut 45 pada permukaan kulit.
8. Lakukan dengan aspirasi bila tidak ada darah, semprotkan obat perlahan-lahan hingga habis .
9. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol. Masukan spuit yang telah dipakai kedalam bengkok.
10. Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenis / dosis obat.
11. Cuci tangan.
d. Pemberian obat melalui intervena
Memberikan
obat secara langsung, diantaranya vena mediana cubitus / cephalika
(daerah lengan), vena frontalis / temporalis di daerah frontalis dan
temporal dari kepala. Tujuanya agar reaksi berlangsung cepat dan
langsung masuk pada pembuluh darah.
Persiapan alat dan bahan:
1. Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
2. Obat dalam tempatnya
3. Spuit sesuai dengan jenis ukuran.
4. Kapas alkohol dalam tempatnya
5. Cairan pelarut
6. Bak injeksi
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Karet pembendung.
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian. apabila tertutup, pakaian dibuka atau dikeataskan
4. Ambil
onbat dari tempatnya dengan spuit, sesui dengan dosis yang akan
diberikan. Apabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk, maka lartkan
dengan pelarut (akuades sterill).
5. Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan penyuntikan.
6. Kemudian tempatkan obat yang telah di ambil pada bak injeksi
7. Disinfeksi dengan kapas alkohol
8. Pada
bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat dapat dilakukan
peningkatan dengan karet pembandung (torniquet) , tegangkan dengan
tangan / minta bantuan, atau membendung di atas vena yang akan
dilakukan penyuntikan.
9. Ambil spuit yang berisi obat
10. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke pembuluh darah .
11. Lakukan aspirasi. Bila sudah ada daerah ,lepskan karet pembendung dan langsung semprotkan obat hingga habis.
12. Setelah
selesai, ambil sempuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah
pennusukan dengan kapas alkohol . letakkan spuit yang telah digunakan
ke dalam bengkok.
13. Catat reaksi pemberian , tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat
14. Cuci tangan.
e. Pemberian obat melalui wadah intervena
Memberikan
obat melalui wadah intrvena merupakan pemberian obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intervena.
dengan bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan
kadar terapeutik dalam darah.
Persiapan alat dan bahan :
1. Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran .
2. Obat dalam tempatnya
3. Wadah cairan (kantong / botol)
4. Kapas alkohol.
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
6. Lakukan
penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian
tengah dan memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam kantong / wadah
cairan
7. Setelah
selesai , tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong
cairan secara perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung lain.
8. Periksa kecepatan infuse
9. Cuci tangan
10. Catat reaksi pemberian , tanggal,waktu, dan dosis pemberian obat
f. Pemberian obat melalui selang intervena
Persiapkan alat dan bahan :
1. Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
2. Obat dalam tempatnya
3. Selang intrevena
4. Kapas alcohol
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit
4. Cari tempat penyuntikan obat pada selang intervena
5. Lakukan disinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran
6. Lakukan
penyuntikan dengan memasukkan jarumspuit hingga menembus bagian tengah
dan memasukkan obat secara perlahan-lahan ke dalam selang intervena
7. Setelah selesai, tarik spuit
8. Periksa kecepatan infus dan obsevasi reksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang telah diberikan dosisnya
g. Pemberian obat melalui intramuscular
Memberikan
obat melalui intramuskuler merupakan pemberian obat dengan
memasukannya ke dalam jaringan otot. Lokasi penyuntikan dapat
dilakukan di dorosogluteal (posisi tengkurap), ventrogluteal (posisi
bebaring), avastus lateralis (daerah paha), deltoid (lengan atas ).
Dengan tujuan agar absorpasi obat dapat lebih cepat.
Persiapa alat dan bahan :
1. Daftar buku obat / catat, jadwal pemberian obat
2. Obat dalam tempatnaya
3. Spuit
dan jarum sesuai dengan ukurannya : untuk orang dewasa, panjang nya
2,5-3,7 cm; sedangkan untuk anak , panjangnya 1,25-2,5 cm
4. Kapas alcohol dalam tempatnya
5. Cairan pelarut
6. Bak injeksi
7. Bengkok
Perosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosis. Setelah itu letakkan pada bak injeksi
4. periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan.
5. Disinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan penyuntikan
6. Dilakukan penyuntikan
7. Lakukan penusukan menggunakan jarum dengan posisi tegak lurus
8. Setelah jarum masuk , lakukan aspirasi spuit.bila tidak ada darah, semperotkan obat secara perlahan-lahan hingga habis
9. Setelah
selesai, ambil spuit dengan menariknya, tekan daerah penyuntikan
dengan kapas alcohol, kemudian letekkan spuit yang telah digunakan pada
bengkok
10. Catat reaksi pemberian , jumlah dosis obat, dan waktu pemberian
11. Cuci tanga
h. Pemberian obat melalui rectum
Pemberian
obat melalui rectum merupakan pemberian obat dengan memasukkan obat
melalui anus dan kemudian rectum,dengan tujuan memberikan efek local
dan sistematik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat
supositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat,
menjadiakan lunak pada daerah feses, dan merangsang buang air besar.
Pemberian obat efek local , seperti obat ducolac supositoria, berfungsi
untuk meningkatkan defekasi secara local. Pemberian obat dengan
sistemik, seperti obat aminofilin supositoria, berfungsi mendilatasi
bronchus. Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dinding
rectal yang melewati sphincter anti interna. Kontraindikasi pada pasien
yang mengalami pembedahan rectal.
Persiapan alat dan bahan:
1. Obat supositoria pda tempatnya
2. Sarung tangan
3. Kain kasa
4. Vaselin/pelican/pelumas
5. Kertas tisu
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. uka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa
5. Oleskan pelican pada ujung obat supositoria
6. Regangkan
glutea dengan tangan kiri.kemudian masukkan supositoria b perlahan
melalui anus,sphincter anal interna, serta mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa, 5 cm pada bayi atau anak .
7. Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu
8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit
9. Cuci tangan
10. Cata obat, jumlah dosis, dan cara pemberian .
i. Pemberian obat per vagina
Pemberian
obat melalui vagina merupakan tindakan memasukkan obat melalui vagina,
yang bertujuan untuk mendafatkan efek terapi obat dan mengobati
saluran vagina atau serviks. obat ini tersedia dalam bentuk krem dan
supositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal .
Persiapan alat dan bahan:
1. Obat dalam tempatnya
2. Sarung tangan
3. Kain kasa
4. Kertas tisu
5. Kapas sublimat dalam tempatnya.
6. Pengalas
7. Korentang dalam tempatnya
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Buka pembukus obat dan pegang dengan kain kasa
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat
6. Anjurkan pasien tidur dengan posisi dorsal recumbert
7. Apabila jenis obat supositoria, maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat
8. Renggang kan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5- 10 cm
9. Setelah obat masuk,bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu
10. Anjurkan unutk tetap dalam posisi selama 10 m agar obat bereaksi.
11. Cuci tangan
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian
j. Pemberian obat pada mata
Pemberian
obat pada mata dengan obat tetes mata atau salep mata digunakan untuk
persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan mendilatasi pupil, pengukuran refraksi lensa dengan melemahkan otot lensa, serta penghilangan iritasi mata.
Persiapan alat dan bahan:
1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.
2. Pipet
3. Pinset anatomi dalam tempatnya
4. Korentang dalam tempatnya
5. Plester
6. Kain kasa
7. Kertas tisu
8. Balutan
9. Sarung tangan
10. Air hangat / kapas pelembat.
Prosedur keja:
1. Cuci tangan
2. Jelskan pada pasien, mengenai prosedur yang dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan
daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembat dari sudut mata k arah
hidung apabila sangat kotor, basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari,jari telunjuk di atas tulang orbita.
7. Teteskan
obat mata di atas sakus konjugtiva. Setelah tetesan selesai sesuai
dengan dosis, anjurkan pasien untuk menutup mata dengan perlahan-lahan,
apabila menggunakan obat tetes mata.
8. Apabila
obat mata jenis salep pengang aflikator salep di atas pinggir kelopak
mata kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obat pada
kelopak mata bawah.setelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke
bawah , secara bergantian dan berikan obat pada kelopak mata bagian
atas.biarkan pasien untuk memejamkan mata dan menggerakan kelopak mata
9. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
10. Cuci tangan
11. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian .
k. Pemberian obat pada kulit
Pemberian obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan mengoleskannya dikulit yang bertujuan mempertahan kan hidrasi, melindungi
permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi.
Jenis obat kulit yang diberikan dapat bermacam-macam seperti krem, losion, aerosol dan seprai.
Persiapan alat dan bahan:
1. Obat dalam tempatnya (seperti krem, losion, aerosol, dan seprai)
2. Pinset anatomis
3. Kain kasa
4. Kertas tisu
5. Balutan
6. Pengalas
7. Air sabun, air hangat
8. Sarung tangan
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelasjan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit mengeras ) dan gunakan pinst anatomis.
6. Beriakan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mongelkan dan menggompers
7. Kalau perlu,tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah yang diobati
8. Cuci tangan
l. Pemberian obat pada telinga
Memberiakan
obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes pada telinga atau salep.
Pada umumnya, obat tetes telinga yang dapat berupa obat antibiotik
diberiakan pada gangauan infeksi telinga. Khususnya otitis media pada
telinga tengah.
Persiapan alat dan bahan :
1. Obat dalam tempatnya
2. Penetes
3. Spekulum telinga
4. Pinset anatomi dalam tempatnya
5. Korentang dalam tempatnya
6. Plester
7. Kai n kasa
8. Kertas tisu
9. Balutan
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien , mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. atur
posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan
daerah yang akan diobati , usahakan agar lubang telinga pasien ke
atas.
4. Lurusakan lubang telinga denger menarik daun telinga ke atas atau ke belekang pada orng dewasa dan k bawah pada anak
5. Apabila
obat berupa obat tetes, maka teteskan obat dengan jumlah tetesan
sesuai dosisi pada dinding saluaran untuk mencegah terhalang oleh
gelembung udara
6. Aoabila berupa salep, maka ambil kapas lidi dan masukkan atau oleskan salep pada liang telinga
7. Pertahankan posisi kepala 2-3m
8. Tutup telinga dengan pembalut dan plester kalau perlu
9. Cuci tangan
10. Catat jumalah, tanggal,dan dosis pemberian.
m. Pemberian obat pada hidung
Pemberian obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.
Persiapan alat dan bahan
1. Obat dalam tempatnya
2. Pipet
3. Spekulum hidung
4. Pinset anatomi pada tempatnya
5. Korentang dalam tempatnya
6. Plester
7. Kain kasa
8. Kertas tisu
9. Balutan
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan cara :
4. Berikan tetesan obat sesuai dengan dosis pada tiap lubang hidung
5. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama 5 m
6. Cuci tangan
7. Catat cara tanggal, dan dosis pemberian obat
E. Komplikasi dan Kesalahan Dalam Pemberian Obat.
Obat
memiliki dua efek yakni efek terapeutik dan efek samping efek
terapeutik obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai
kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala),
kuratif (memiliki efek pengobatan), suportif (berefek untuk menaikkan
fungsi atau respons tubuh), substitutif (berefek sebagai pengganti),
efek kemoterapi (berefek untuk mematikan atau menghambat), dan
restorative (berefek pada memulihkan fungsi tubuh yang sehat). Efek
samping merupakan dampak yang tidak di harapkan, tidak bisa diramal, dan
bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi,
toksisitas (keracunan), penyakit iatrogenic, kegagalan dalam
pengobatan, dan lain-lain.
Alergi kulit : apabila terjadi alergi kulit atas pemberian obat kepada
klien, keluarkan sebanyak mengkin pengobatan yang telah diberikan,
beritau dokter, dan catat dalam pelaporan.
Resiko
kesalahan pengobatan injeksi meningkat secara bermakna dengan semakin
tingginya keparahan sakit pasien, semakin tinggi pelayanan dan semakin
banyaknya penyuntikan obat. Resiko lebih rendah ketika ada sistem
pelaporan kejadian kritis dan ketika pengecekan rutin pada perubahan shift perawat
SALAM SEJAHTERA.!!! bagi saudara-saudaraku dimanahpun berada, semogah anda masih diberikan kesehatan, walau tidak memiliki uang. PEPATAH Mengatakan,jika tidak memiliki uang asal bisa makan, tidak bisa makan asal bisa bergerak, NAH.!!! jika anda masih bisa bergerak dan mau berusaha pasti ada jalan keluarnya.
BalasHapusKami mengimpormasikan buat Semuanya bagi yg mengalami kesulitan apapun itu jika menurut Anda itu sulit diselesaikan
Anda bisa Konsultasi atau minta bantuan kepada orang yg saya temui kemarin yg sangat bisa di percaya yaitu Atas nama om agus,
Beliaulah kemarin yg telah membantu Saya dan keluarga terlepas dari Masalah yg menurut kami begitu Sulit untuk di selesaikan bersama yaitu masalah Hutang sama tetangga dan Rentenir sebesar 300 Juta mungkin bagi orang yg mampu hutang segitu tidak lah sulit namun bagi kami itu malah sebaliknya…
Beliau kemarin membantu kami dgn 2 cara yaitu Main Togel dan penglaris Usaha,,,
Sayapun mengadukan Nasib saya di permainan Togel singapur kemarin alhamdulillah Ternyata hasilnya tdk mengecewakan, kami menang banyak di 3 putaran dgn Total 857 JUTA Kami bersyukur dgn hasil tersebut dan akhirnyapun kami lepas dari hutang piutang yg ada,,,
Serta kami punya modal besar untuk usaha warung kami,,,saya hanya mengucapkan banyak terimah kasi Atas jasa om agus kepada kami sekeluarga karna Tanpa bantuannya mungkin kami belum bisa
Seperti sekarang,,,,,
Dan Info bagi Kalian yg punyah masalah silahkan minta bantuan kepada om agus untuk caranya Anda bisa tlfn beliau di NO 085397766615 Silahkan Mengadukan nasip Anda siapa tau bisa seperti Nasib kami
STOP!!! jika saudara-saudari punya masalah seperti saya, insya allah mbah siap membantu anda, tapi OM bukan munafik, mbah tidak menerima imbalan/sogokan dalam bentuk apapun, kecuali MAHAR yang sudah dijelaskan, karna Mahar tersebut mbah gunakan buat keperluan RITUAL tidak dan harus disiapkan, dibayar sebelum RITUAL, Wassalam...
1. PAKET (2D) MAHAR 100.000,-
2. PAKET (3D) MAHAR 200.000,-
3. PAKET (4D) MAHAR 500.000,-
4. PAKET (5D) MAHAR 750.000,-
5. PAKET (6D) MAHAR 1,250.000
Sangat membantu terimakasih
BalasHapus